positif! apakah sunyi nama tengahmu untuk hari ini?
ya.
dan aku adalah pasir yang tersapu buih.
permisi! akan kujemput diam sebagaimana kosong sapamu yang mengerangi malam.
dalam jarak, jembatan kata-kata adalah perakit rindu. tanpa itu, sama saja kau melubangi sendiriku.
pada yang semu aku berkaca.
berharap nyata entah kapan masanya.
mungkin esok atau tak pernah selamanya.
dan jika boleh aku meminta, selipkan api rindu di lenaku.
bakar aku untuk terjaga, kamu bukanlah mimpi, semata.
dengan cara yang tidak biasa.
sebagaimana diammu, rindupun kutelantarkan di sendat penantian.
SEHARUSNYA KAU BISA MEMBACA MATAKU YANG TAK NANAR!
menghujam letih, diam, dan penuh tanya.
aku mengaduh entah!
tapi tetap kupercaya, ini adalah perjalanan.
nikmati saja luka perihnya sampai mengering.
lalu, berjalan lagi tak henti.
maka, tolong jangan beriku kerling benci jika kupilih mencampakan kegelisahan; dengan atau tanpamu.
sekalipun menunggumu adalah belantara hutan tak bertepi.
di setiap lajunya, aku berdiri di pihakmu.
Moammar Emka